JT - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memberikan penghargaan Sekolah Adiwiyata kepada 16 sekolah sebagai upaya menjaga lingkungan dan mencintai alam. Penghargaan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dan sekolah dalam melestarikan lingkungan.
"Kegiatan ini bukan sekadar penghargaan, tetapi juga sebagai momentum untuk mendorong lebih banyak partisipasi dari masyarakat dan sekolah dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan," ungkap Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, di Ruang Antasari Kantor Wali Kota, pada Senin.
Baca juga : Rekayasa Arus Diberlakukan di jalur Puncak Pada hari Terakhir Cuti Lebaran
Selain penghargaan Sekolah Adiwiyata, Pemkot Jakarta Selatan juga memberikan penghargaan RW Program Komunitas Untuk Iklim (Proklim) kepada 45 Rukun Warga (RW) di wilayah tersebut. Munjirin mengaku bangga atas terlaksananya kegiatan ini, yang merupakan wujud komitmen masyarakat dalam adaptasi perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia.
Dia juga mendorong masyarakat Jakarta Selatan untuk terus berkomitmen melestarikan lingkungan dan mendukung upaya adaptasi serta mitigasi terhadap perubahan iklim yang berkelanjutan.
"Saya minta nantinya yang belum menjadi wilayah Proklim atau Sekolah Adiwiyata, tahun berikutnya disegerakan. Supaya Jakarta Selatan tetap menjadi kota yang asri dan mampu menjaga ketahanan pangan masyarakat," ujarnya.
Baca juga : Sopir Truk Kontainer Penabrak 16 Kendaraan di Tangerang Ditetapkan Sebagai Tersangka
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Selatan, Mohamad Amin, menjelaskan bahwa verifikasi lapangan untuk Sekolah Adiwiyata dilakukan dari 22 hingga 25 April 2024, melibatkan 16 sekolah. Sementara itu, verifikasi lapangan untuk Proklim dilakukan dari 19 Agustus hingga 19 September 2024, mencakup 45 lokasi RW dari target 80 lokasi.
"Tujuannya kita verifikasi lapangan untuk memperoleh informasi pelaksanaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) secara obyektif dan melihat aksi-aksi adaptasi," kata Amin. Diharapkan, verifikasi ini mampu menjadi mitigasi bagi masyarakat dalam menurunkan emisi gas rumah kaca serta menilai kelembagaan yang ada di lokasi-lokasi tersebut. * * *