"Pembinaan ini merupakan bagian dari aksi konvergensi intervensi stunting, bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta kepedulian pemerintah dan kader kepada masyarakat," kata Dwi di Jakarta pada Kamis.
Baca juga : Cegah Rabies, Ratusan Hewan di Jakbar Divaksinasi
Sebanyak 157 peserta mengikuti program ini, terdiri dari kader TPK, KPM, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dari jumlah tersebut, 132 orang berasal dari TPK, delapan kader KPM, dan 17 peserta dari SKPD dan PKK.
Dwi berharap para kader dapat memiliki pengetahuan yang cukup untuk menyiapkan keluarga yang sehat dan berkualitas, sehingga generasi penerus siap menghadapi era persaingan global, serta menyongsong Indonesia Emas 2045.
Mila Yusnita, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Ahli Madya dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, memberikan pengetahuan mengenai penyebab, ciri, dan penanganan stunting, serta peran kader dalam hal ini. Dia juga menekankan pentingnya penanganan infrastruktur seperti sanitasi untuk mengentaskan stunting.
Baca juga : DKI Jakarta Atur Rute Alternatif Jelang Misa Paus Fransiskus
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, menegaskan bahwa pemerintah pusat menginstruksikan pemerintah daerah untuk melaksanakan program makanan dengan gizi seimbang bagi balita sebagai langkah penanganan stunting. Ia menyoroti pentingnya intervensi dalam konsumsi ikan untuk balita, mengingat kandungan gizi yang tinggi dalam ikan dapat mendukung perkembangan otak, memperkuat tulang, dan meningkatkan kecerdasan anak.
"Selain itu, konsumsi ikan juga bisa membuat balita menjadi lebih cerdas, sehat, dan tangguh," tambah Dhany saat membuka acara safari Gemarikan di RPTRA Rasela Indah, Johar Baru.