JT – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto telah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah gangguan perjalanan kereta api akibat bencana hidrometeorologi di musim hujan. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Feni Novida Saragih, mengatakan, langkah ini diambil berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG yang menunjukkan musim hujan akan dimulai pada bulan Oktober.
"Kami telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan jalur kereta api tetap aman," ujar Feni di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Baca juga : Bandara Internasional Lombok Pasang Thermal Scanner untuk Cegah Penyebaran Mpox
Upaya antisipasi yang telah dilakukan meliputi normalisasi saluran tebing dan saluran bawah, serta pembuatan saluran menggunakan batu kali. Selain itu, KAI juga berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mencegah sampah masuk ke saluran air yang dapat mengalir ke jalur kereta, serta bekerja sama dengan warga agar tidak menanami tebing dengan palawija guna menjaga kestabilan tanah.
Feni menambahkan bahwa terdapat 20 titik daerah perhatian khusus di Daop 5 Purwokerto yang rawan amblesan dan longsor. Sebanyak 17 titik rawan amblesan tersebar di wilayah Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, sementara tiga titik rawan longsor berada di wilayah Prupuk, Kabupaten Tegal, dan Langen, Kabupaten Ciamis.
"Kami terus melakukan pengawasan intensif dan pemeriksaan area tersebut untuk memastikan keamanan jalur," kata Feni.
Baca juga : Pemkot Bandung Buka Lowongan 838 Formasi ASN Tahun 2024
Untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api, KAI Purwokerto telah menempatkan petugas di setiap titik rawan untuk memantau kondisi selama 24 jam. Feni berharap dengan langkah-langkah ini, tidak terjadi gangguan yang menghambat perjalanan KA seperti longsor yang sempat menutup jalur rel ganda Purwokerto-Cirebon pada Desember 2023. * * *