JAKARTA TERKINI – Anggota DPRD DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina, optimistis bahwa metode penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia dapat membantu menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta. Menurut Elva, metode ini berpotensi memberikan dampak signifikan, terutama di daerah yang sering menjadi zona merah DBD.
“Metode ini akan memberikan dampak yang signifikan, terutama di wilayah yang selama ini sering terjangkit DBD,” kata Elva dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/9).
Baca juga : Pemkot Jakarta Utara Perkuat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan untuk Atasi Kemiskinan di Wilayahnya
Bakteri Wolbachia yang ada dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat menurunkan kemampuan nyamuk dalam mereplikasi virus dengue, sehingga mengurangi potensi penularan demam berdarah. Elva berharap metode ini bisa menjadi solusi jangka panjang dalam menekan penyebaran DBD di ibu kota.
Elva juga mendorong Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melakukan pengawasan intensif terhadap uji coba pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia. Pengawasan yang ketat dinilai penting untuk memastikan uji coba berjalan efektif dan memberikan hasil yang diharapkan.
“Pengawasan sangat penting untuk memastikan uji coba ini berhasil menekan kasus DBD. Jangan hanya berhenti pada uji coba, tetapi lanjutkan dengan riset berkelanjutan untuk memastikan Wolbachia efektif dalam jangka panjang,” ujar Elva.
Baca juga : Pemprov DKI Perjuangkan Hunian Layak untuk Warga Kolong Jembatan
Elva juga mengimbau Dinas Kesehatan untuk menggandeng berbagai elemen masyarakat, seperti kader jumantik (juru pemantau jentik), posyandu, pengurus RW dan RT, serta sekolah-sekolah, guna melakukan sosialisasi terkait dampak positif dari pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia.
“Sosialisasi harus dilakukan setidaknya satu pekan sebelum uji coba dimulai, agar masyarakat memahami manfaat program ini dan tidak panik,” tambahnya.