JAKARTA TERKINI – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan pentingnya memperjuangkan hak-hak perempuan Afghanistan dalam forum Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York pada Senin (23/9) waktu setempat.
“Nama saya Retno Marsudi. Saya seorang perempuan, seorang ibu, seorang nenek, dan seorang Muslim. Namun, saya memiliki kebebasan dan kesetaraan untuk mendapatkan hak-hak saya, termasuk berada di forum ini,” ungkap Retno saat membuka pidatonya di forum bertema “The Inclusion of Women in the Future of Afghanistan.”
Baca juga : Arab Saudi Umumkan Sanksi Tegas bagi Jemaah Haji Tanpa Izin Resmi
Retno juga mempertanyakan mengapa hak-hak serupa tidak didapatkan oleh perempuan di Afghanistan dan mengangkat isu kondisi mengkhawatirkan yang mereka alami. “Mereka menghadapi kemunduran dalam pendidikan, pekerjaan, dan kebebasan sosial. Menurut UNESCO, sedikitnya 1,4 juta perempuan dilarang mengakses pendidikan menengah pada tahun 2024,” tambahnya.
Indonesia, menurut Retno, telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung perjuangan perempuan di Afghanistan. Salah satu langkah tersebut adalah melalui Konferensi Internasional Pendidikan Perempuan Afghanistan yang diselenggarakan di Bali pada Desember 2022.
“Indonesia meyakini pentingnya menjunjung proses perdamaian yang dipimpin dan diajukan oleh Afghanistan sendiri demi menciptakan perdamaian jangka panjang,” kata Retno.
Baca juga : Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Amerika Serikat Anjurkan Warganya Tinggalkan Lebanon
Mengakhiri pidatonya, Retno menyerukan kepada masyarakat dunia untuk ikut menggaungkan suara perempuan Afghanistan dan memperjuangkan hak-hak mereka. Forum panel tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh perempuan, termasuk aktris Hollywood Meryl Streep, serta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.