JT - Seorang pejabat dari UNICEF melaporkan pada Selasa (31/12) bahwa tujuh bayi baru lahir meninggal akibat cuaca dingin di Jalur Gaza pada akhir Desember.
"Tragis dan tidak dapat diterima, sejak 23 Desember, tujuh bayi baru lahir dan bayi meninggal akibat cuaca dingin dan kurangnya tempat perlindungan yang memadai di Gaza," ujar Ricardo Pires, manajer komunikasi UNICEF, seperti dikutip dari Anadolu.
Baca juga : Korban Tewas di Gaza Melonjak Menjadi 36.550 Orang Sejak 7 Oktober
Pires menambahkan bahwa kematian yang sebenarnya bisa dicegah tersebut menunjukkan buruknya keadaan dan keputusasaan yang dihadapi keluarga dan anak-anak di seluruh wilayah Gaza selama lebih dari 14 bulan.
"Cedera akibat dingin, seperti radang dingin dan hipotermia, menimbulkan risiko serius bagi anak-anak kecil di tenda dan tempat penampungan sementara lainnya yang tidak dilengkapi dengan peralatan memadai untuk menghadapi cuaca dingin. Bagi bayi baru lahir, balita, dan anak-anak yang rentan secara medis, bahayanya bahkan lebih serius," kata Pires.
Pires memperingatkan bahwa jumlah kematian akan terus meningkat seiring dengan penurunan suhu.
Baca juga : Tentara Israel Tembaki Warga yang Menunggu Bantuan di Jalur Gaza
"Dengan suhu yang diperkirakan terus turun, sangat disayangkan bahwa akan ada lebih banyak anak yang kehilangan nyawa akibat kondisi tidak manusiawi yang mereka alami, yang tidak memberikan perlindungan dari hawa dingin," katanya.
Selain bahaya langsung dari cuaca dingin, Pires mencatat bahwa keluarga di Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang lebih besar, termasuk tempat berlindung, gizi, dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.