JAKARTA TERKINI – Mubadala Energy, perusahaan energi internasional yang berbasis di Abu Dhabi, memperluas kehadirannya di perairan utara Pulau Sumatera, khususnya di wilayah Andaman. Perusahaan ini, bersama dengan Harbour Energy, mendapatkan hak pengelolaan Blok Central Andaman melalui Lelang Wilayah Kerja Migas Tahap I Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut President Director Mubadala Energy Indonesia Abdulla Bu Ali, Mubadala Energy akan memegang 40 persen saham dalam proyek tersebut, sementara Harbour Energy menguasai 60 persen saham dan bertindak sebagai operator utama.
Baca juga : Garuda Indonesia Group Sediakan 1,9 Juta Kursi untuk Mudik Lebaran 2025
"Akuisisi ini semakin memperkuat strategi pertumbuhan Mubadala Energy di perairan utara Sumatera (Andaman), yang membuka potensi tambahan di cekungan tersebut," ujar Abdulla dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (12/9).
Keberhasilan Kampanye Pengeboran
Selain mendapatkan blok baru, Mubadala Energy juga mengonfirmasi keberhasilan dan keselamatan kampanye pengeboran di South Andaman. Proyek ini mencakup beberapa sumur, termasuk Layaran-1, Tangkulo-1, Layaran-2, dan Layaran-2ST, yang menunjukkan potensi besar gas alam multi-TCF (trillion cubic feet) di Sub-cekungan Andaman.
Baca juga : KPBS Pangalengan Berpeluang Menjadi Pemasok Susu untuk Program MBG
Pengeboran dan pengujian dilakukan dengan memanfaatkan teknologi canggih serta kemampuan pengeboran laut dalam, memastikan operasi yang efisien dan aman. Adnan Bu Fateem, Chief Operating Officer Mubadala Energy, menilai keberhasilan dalam pelelangan Blok Central Andaman sebagai perkembangan strategis penting yang akan membuka peluang baru bagi perusahaan.
"Dengan memanfaatkan kemampuan operasional kami dan pemahaman mendalam mengenai cekungan ini, kami berada dalam posisi yang baik untuk mengoptimalkan potensi South dan Central Andaman. Kami juga menantikan kerja sama dengan mitra serta pemangku kepentingan pemerintah untuk mengembangkan proyek-proyek ini," jelas Adnan.