JAKARTA TERKINI - Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus menggencarkan pembentukan Kampung Siaga Tuberkulosis (TBC) di 267 Rukun Warga (RW) di seluruh Jakarta. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari penemuan 30 ribu kasus TBC di Jakarta sepanjang periode Januari hingga Juni 2024.
"Kampung Siaga TBC merupakan salah satu upaya kita untuk mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030. Secara nasional, kita memiliki target bahwa pada 2030 tidak ada lagi kasus TBC baru," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).
Baca juga : Pemkot Jaksel Telah Periksa Empat Ribu Lebih Hewan Kurban
Ani menjelaskan, saat ini Dinkes DKI Jakarta bersama pemangku kepentingan kesehatan terkait (stakeholders) tengah fokus pada penemuan kasus TBC baru di wilayah Jakarta. Sepanjang semester pertama 2024, sebanyak 30 ribu kasus baru TBC ditemukan.
Setelah kasus ditemukan, Dinkes DKI segera melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi individu yang memiliki kontak erat dengan penderita TBC. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penularan TBC sehingga jumlah kasus tidak semakin bertambah.
"Di Jakarta, kami menemukan bahwa banyak penderita TBC yang tercatat dengan KTP Jakarta, namun sebenarnya berdomisili di luar Jakarta. Oleh karena itu, penemuan kasus menjadi sangat penting untuk segera ditindaklanjuti," ungkap Ani.
Baca juga : Pemkot Jaksel Pastikan Warga Miliki APAR untuk Mitigasi Kebakaran
Sebagai bagian dari upaya penanggulangan, Dinkes DKI juga mendorong partisipasi aktif dari komunitas dengan membentuk Kampung Siaga TBC. "Langkah ini bertujuan agar masyarakat dan komunitas dapat berkontribusi dalam mengendalikan TBC di lingkungan masing-masing," jelasnya.
Data dari Dinkes DKI Jakarta pada tahun 2023 menunjukkan adanya 60.420 pasien baru TBC dari seluruh pasien terduga yang menjalani pemeriksaan.