JAKARTA TERKINI - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan Forum Pentahelix sebagai upaya untuk memperkuat kolaborasi dan memastikan keberlanjutan program desa wisata. Forum ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media, dalam mendukung pengembangan dan keberlanjutan desa wisata di Indonesia.

Dalam acara Forum Pentahelix Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 yang digelar di Jakarta pada Selasa (10/9), Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya kolaborasi untuk memastikan keberlanjutan program desa wisata. “Forum ini bertujuan untuk menjalin kolaborasi agar program desa wisata tidak terhenti dengan perubahan pemerintahan, kebijakan, atau prioritas,” ujar Sandiaga.

KSW 5.0 tahun ini mencakup enam destinasi pariwisata prioritas, yaitu Borobudur, Yogyakarta, Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Danau Toba, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi. Program ini bertujuan untuk mengakhiri rangkaian kegiatan yang mendukung pengembangan desa wisata di lokasi-lokasi tersebut.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Marthini Mohammad Paham, menjelaskan bahwa forum ini memfasilitasi pertemuan antara pengelola desa wisata dengan mitra strategis, memberikan kesempatan untuk membangun dan mengelola desa wisata secara berkelanjutan. "Forum ini memastikan bahwa desa wisata tetap berkembang meskipun KSW telah berakhir, dengan memperkuat tata kelola kelembagaan dan melibatkan juara lokal seperti Pokdarwis, PKK, karang taruna, serta pelaku pariwisata," kata Marthini.

Dalam acara tersebut, Menparekraf juga memberikan penghargaan kepada tiga desa wisata terbaik dari Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 2024. Desa-desa tersebut adalah Desa Wisata Sanankerto di Kabupaten Malang, Jawa Timur; Desa Wisata Ratulangi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur; dan Desa Wisata Jagalan di Kabupaten Bantul, DIY.

Selain itu, forum ini juga meluncurkan buku "Kampanye Sadar Wisata 5.0" yang mendokumentasikan perjalanan dan dampak dari program KSW di desa-desa penerima manfaat.