JAKARTA TERKINI - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin bahwa ketersediaan cabai di seluruh Indonesia akan tetap aman hingga akhir tahun 2024. Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Muhammad Taufiq Ratule, dalam Forum Cabai Nasional 2024 di Jakarta, Selasa.
Menurut Taufiq, berdasarkan prediksi yang ada, ketersediaan cabai di tanah air dipastikan aman sampai bulan Desember. Sistem peringatan dini (early warning system) yang diterapkan oleh Kementan memungkinkan mereka untuk memantau dan memproyeksikan kebutuhan cabai masyarakat yang mencapai 1,17 juta ton per tahun. Sementara itu, kapasitas produksi petani di Indonesia mencapai 3 juta ton per tahun.
Baca juga : Pantau Harga Pangan, Pemkab OKU Luncurkan Aplikasi Si Bangga
"Dengan kapasitas produksi yang melebihi kebutuhan, kita mengalami surplus cabai hingga 500 ribu ton per tahun," kata Taufiq. Meski demikian, ia menambahkan bahwa tidak semua daerah mengalami surplus. Beberapa wilayah mengalami defisit produksi cabai. Untuk mengatasi hal ini, Kementan akan mendistribusikan cabai dari daerah yang surplus ke daerah yang kekurangan.
Taufiq menjelaskan bahwa defisit di beberapa wilayah disebabkan oleh dampak fenomena El Nino, yang mengakibatkan penurunan intensitas hujan. "El Nino menyebabkan keterlambatan dalam proses penanaman. Di Jawa Timur, misalnya, hampir tiga bulan tidak ada hujan, sehingga tanaman cabai mengalami kekeringan," ujarnya.
Kementan terus memantau situasi dan mengoptimalkan distribusi untuk memastikan pasokan cabai tetap tersedia di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga : Maxim Indonesia Tentukan Syarat bagi Mitra untuk Mendapatkan Bonus Hari Raya