JT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, atau lebih dikenal sebagai Gus Yahya, mengharapkan agar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendengarkan aspirasi rakyat terkait Rancangan Undang-Undang Pilkada (RUU Pilkada). Harapan tersebut disampaikan Gus Yahya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Gus Yahya menekankan pentingnya pendapat dari massa aksi yang saat ini tengah berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta. Aksi protes tersebut terkait dengan rencana DPR RI untuk menyetujui pengesahan RUU Pilkada menjadi undang-undang.
Baca juga : BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Selatan Jabar-DIY Capai Enam Meter
"Pendemo ini jelas. Mereka adalah aspirasi rakyat yang seharusnya didengar oleh lembaga-lembaga politik seperti DPR," ucap Gus Yahya.
Menurut Gus Yahya, unjuk rasa merupakan bagian dari mekanisme demokrasi yang sehat. Ia menilai bahwa civil society harus dapat menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat, dan DPR harus mampu mengagregasi serta mempertimbangkan aspirasi tersebut secara objektif.
"Ini adalah mekanisme yang sehat. Mekanisme di mana civil society dapat mengartikulasikan aspirasinya kepada lembaga-lembaga politik, dalam hal ini DPR, yang kemudian harus mengagregasi aspirasi tersebut," ujar Gus Yahya.
Baca juga : Habiburokhman Minta BNPT Tunjuk Duta Deradikalisasi dari Tokoh Berpengaruh
PBNU, tambahnya, mendukung pandangan yang mengutamakan kepentingan rakyat dan berusaha memperbaiki sistem demokrasi di Indonesia. Gus Yahya berharap agar ke depan terdapat kerja sama yang harmonis dan objektif antara cabang-cabang kekuasaan negara.
Sebelumnya, pada Rabu (21/8), Badan Legislasi DPR RI dan pemerintah telah menyetujui untuk melanjutkan pembahasan RUU Pilkada pada rapat paripurna DPR yang dijadwalkan untuk disahkan menjadi undang-undang.