JT - Sebanyak 25 tenaga kesehatan TNI yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, bidan, dan perawat, mulai bekerja mengecek kondisi sejumlah pengungsi Gaza yang dirawat di atas kapal rumah sakit/RS terapung di El Arish, Mesir.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menjelaskan pengecekan pasien itu merupakan bagian dari kegiatan orientasi lanjutan yang diikuti tenaga kesehatan TNI sejak Minggu (11/8).
Baca juga : KPK Selidiki Korupsi Bansos Presiden untuk Penanganan COVID-19
“Kegiatan orientasi berupa peninjauan fasilitas RS terapung El Arish seperti ruang farmasi, ruang perawatan, ruang peralatan radiologi (X-Ray), sarana rehabilitasi medis, dan fasilitas lainnya. Tenaga kesehatan TNI juga mulai mengecek sejumlah pasien yang sedang menjalani perawatan dan rehabilitasi di RS terapung itu,” kata Brigjen Edwin.
Pemerintah Indonesia secara bertahap mengirim total 40 tenaga kesehatan TNI ke RS terapung di El Arish, Mesir, dan ke RS lapangan di Rafah, Gaza. Dua rumah sakit itu saat ini dikelola oleh Uni Emirat Arab (UAE).
Rombongan pertama tenaga kesehatan yang dikirim itu terdiri atas 25 prajurit, dan mereka tiba di El Arish, Sabtu (10/8), kemudian mengikuti sesi pengarahan dan orientasi pada Minggu. Rombongan pertama tenaga kesehatan TNI itu dipimpin oleh Kolonel Ckm dr. Adry Pasmawi, yang sehari-hari berdinas di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Baca juga : Setibanya di Makkah, Jamaah Haji Diberikan Penguatan
Dari 25 orang itu, 15 di antaranya direncanakan bakal dikirim ke RS lapangan di Rafah, Gaza, manakala ada jaminan keselamatan untuk tenaga kesehatan RI di daerah tersebut.
Jika 15 tenaga kesehatan TNI berhasil masuk Rafah, Pemerintah RI, yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri, bersama Markas Besar TNI lanjut memberangkatkan gelombang kedua yang terdiri atas 15 tenaga kesehatan TNI ke El Arish.