JAKARTATERKINI.ID - Calon Presiden Ganjar Pranowo nomor 3 mendengarkan keluhan petani dan nelayan di Kabupaten Bekasi pada kegiatan konsolidasi di Marakas Square, Kamis (14/2).
Isu-isu seperti kelangkaan pupuk bersubsidi, kesulitan air untuk pertanian, dan pencemaran air laut menjadi sorotan utama dalam pertemuan tersebut.
Baca juga : Bawaslu Temukan 204 Pelanggaran Konten Internet selama Masa Kampanye Pemilu 2024
Nurman, seorang petani, mengungkapkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, keterbatasan air untuk lahan pertanian, dan harga jual padi yang dianggap rendah.
Ganjar Pranowo menanggapi keluhan tersebut dengan menekankan perlunya pemerintah menyelesaikan satu data yang dapat digunakan untuk alokasi dan pendistribusian pupuk kepada petani.
"Satu data Indonesia untuk pertanian segera dibereskan. Dengan data ini, kita dapat mengetahui alokasi, cara menambahnya, dan cara mendistribusikannya dengan baik karena ini barang subsidi," ungkap Ganjar Pranowo.
Baca juga : Gerindra Umumkan Pasangan RK dan Suswono untuk Pilkada Jakarta pada 19 Agustus
Nelayan di Bekasi juga mengeluhkan berkurangnya hasil tangkapan ikan akibat pencemaran dan kesulitan membeli bahan bakar solar. Ganjar Pranowo menegaskan bahwa penyelesaian persoalan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif melalui satu data yang mencakup seluruh aspek pertanian dan perikanan.
"Setelah debat Capres, saya mendapatkan banyak pengaduan dari berbagai daerah di Indonesia terkait kelangkaan pupuk. Ini menjadi keluhan yang tidak boleh diabaikan karena bisa berdampak pada turunnya produktivitas pertanian kita," tambah Ganjar Pranowo.