JT - Uni Eropa (EU) mendesak semua pemangku kepentingan di Bangladesh untuk menahan diri dan memastikan transisi damai menuju pemerintahan baru yang dipilih secara demokratis. Kepala kebijakan luar negeri EU, Josep Borrell, menegaskan pentingnya transisi yang teratur dan damai serta penghormatan terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi.
"Sangat penting bahwa transisi yang teratur dan damai menuju pemerintahan yang dipilih secara demokratis terjamin, dengan menghormati penuh hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi," ujar Borrell dalam sebuah pernyataan pada Senin.
Baca juga : Joe Biden Setujui Pengiriman Bom Untuk Israel
EU juga menyatakan kesedihan atas korban jiwa yang dilaporkan selama protes baru-baru ini dan menyerukan pembebasan segera bagi mereka yang ditahan secara sewenang-wenang.
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, bersama saudarinya dilaporkan telah meninggalkan kediaman resmi mereka di Dhaka setelah aksi protes yang berubah menjadi kekerasan. Protes tersebut meningkat setelah bentrokan kekerasan di Universitas Dhaka terkait sistem kuota pemerintah untuk pekerjaan publik.
Para pengunjuk rasa menuntut pengakhiran sistem kuota yang mencadangkan 30 persen posisi jabatan pemerintah untuk anggota keluarga veteran perang 1971. Mereka menuduh sistem kuota tersebut mendiskriminasi dan berpihak kepada pendukung Hasina, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan. * * *
Baca juga : Beijing Bersedia Bahas Isu Laut China Selatan dengan Negara-Negara ASEAN