JT - Indonesia mengecam keras pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas, yang terjadi di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024).
“Tindakan tersebut merupakan provokasi yang dapat meningkatkan eskalasi konflik di kawasan dan merusak proses negosiasi yang terus diupayakan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X pada Rabu.
Baca juga : Paus Leo XIV Jadi Paus Pertama dari AS, Trump dan Putin Sampaikan Ucapan Selamat
Kelompok Hamas sebelumnya mengonfirmasi bahwa Ismail Haniyeh meninggal dunia pada Rabu pagi akibat serangan Israel terhadap kediamannya di Teheran.
"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar, Ismail Haniyeh," demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegram.
Menurut Hamas, Haniyeh sedang berada di Ibu Kota Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran yang baru pada Selasa (30/7).
Baca juga : Sekjen PBB Prihatin Banyak Warga Muslim Tidak Dapat Rayakan Idul Fitri
Pembunuhan Haniyeh mengundang kecaman luas dari komunitas internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam pembunuhan tersebut dan menggambarkan aksi Israel sebagai tindakan pengecut dan berbahaya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai tindakan keji yang bertujuan melemahkan perjuangan bangsa Palestina dan perlawanan mereka di Jalur Gaza.