JAKARTATERKINI.ID - Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, pada hari Rabu menggambarkan pembunuhan Saleh al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas, sebagai peringatan serius bagi negara-negara di Timur Tengah.
Amir-Abdollahian menyampaikan kecaman terhadap "tindakan jahat Israel di negara-negara lain," menganggapnya sebagai ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut. Melalui platform media sosial X, dia menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan peringatan serius untuk keamanan negara-negara di Timur Tengah.
Baca juga : AS Akan Bangun Pelabuhan Sementara di Gaza untuk Kirim Bantuan
Menteri Luar Negeri Iran juga menyatakan bahwa pembunuhan Arouri menunjukkan bahwa Israel tidak mencapai tujuan apa pun setelah melakukan kejahatan perang, genosida, dan penghancuran di Jalur Gaza selama berminggu-minggu.
Amir-Abdollahian menyampaikan belasungkawa kepada kepala biro politik Hamas, Syekh Ismail Haniyeh, serta kepada anggota gerakan pembebasan dan rakyat Palestina yang berani. Arouri adalah tokoh senior Hamas yang paling tinggi dieliminasi oleh Israel sejak konflik Gaza pada 7 Oktober 2023.
Iran mengutuk keras serangan Israel yang menyebabkan kematian Arouri. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menekankan bahwa serangan tersebut sekali lagi membuktikan bahwa rezim Zionis dibangun dengan teror dan kejahatan.
Baca juga : Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Bebas Bersyarat
Kanaani menggolongkan serangan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon, sambil meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera menanggapi tindakan teror rezim Zionis.
"Pembunuhan Arouri adalah akibat dari ketidakberdayaan dan kekalahan besar (Israel) yang tidak dapat diperbaiki dalam melawan kelompok perlawanan Palestina," ujar Kanaani.