JT - Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, menegaskan pentingnya menjaga harga bawang merah untuk mengendalikan inflasi di wilayahnya. Hal ini disampaikan usai membuka Bazar Pasar Murah KP3B di Serang pada Rabu (24/7/2024). Al Muktabar menyebut bawang merah sebagai salah satu komoditas yang harus diwaspadai karena fluktuasi harganya yang tinggi.
“Bawang merah itu yang kita rapat kemarin, pada waktu (rapat) inflasi nasional adalah hal yang harus dijaga, karena tingkat fluktuasi harganya tinggi dan bisa berpengaruh kepada inflasi,” ujar Al Muktabar.
Baca juga : Pemkot Bogor Revitalisasi Jembatan Otista yang Tahan 100 Tahun
Ia menjelaskan bahwa Pemprov Banten sedang berupaya untuk menanam bawang merah secara mandiri, dengan Panimbang dijadikan sentra bawang merah di Banten.
Di pasar murah tersebut, harga bawang merah dari Panimbang dijual sekitar Rp24.000 per kilogram.
“Harapannya dengan minat masyarakat untuk menanam bawang merah Panimbang, akan memberi keuntungan yang baik dari usaha tani tersebut, sehingga terjadi stabilitas harga,” tambah Al Muktabar.
Baca juga : Pemkab Tangerang Dukung Perluasan Transjabodetabek untuk Atasi Kemacetan
Pasar murah ini juga menghadirkan 20 komoditas utama yang memengaruhi inflasi dan deflasi, seperti minyak goreng, telur ayam, daging ayam, beras, dan cabai. Contohnya, beras premium dijual dengan harga di bawah standar yaitu Rp14.000.
“Momen MTQ ini kita manfaatkan dalam menjaga stabilitas harga 20 komoditas utama itu,” jelas Al Muktabar. Acara yang digelar di Lapangan Pancaniti, KP3B, Curug Kota Serang ini juga menampilkan berbagai produk seperti kebutuhan pokok, sayuran, buah, makanan kuliner, dan kerajinan wastra Banten.