JT – Perum Damri Cabang Banda Aceh terus mengoperasikan layanan angkutan perintis di delapan kabupaten/kota di Aceh. Upaya ini bertujuan untuk membuka akses transportasi bagi masyarakat di wilayah pedalaman menuju pusat-pusat keramaian.
General Manager Perum Damri Cabang Banda Aceh, Jarnawi Pakaya, menyatakan bahwa saat ini Damri melayani 11 trayek perintis di daerah-daerah tersebut.
Baca juga : Purwakarta Asuransikan 8.975 Hektare Sawah untuk Lindungi Petani dari Gagal Panen
"Ini adalah bagian dari program yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk daerah-daerah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP)," ujar Jarnawi di Banda Aceh pada Rabu (24/7/2024).
Daerah yang dilayani mencakup Kabupaten Simeulue (dua trayek), Aceh Tamiang (dua trayek), Aceh Singkil (dua trayek), serta masing-masing satu trayek di Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Aceh Utara, Pidie, dan Nagan Raya. Trayek terjauh adalah dari Alafan ke Sinabang di Simeulue, dengan jarak 139 kilometer, dan trayek Sibigo - Sinabang dengan jarak 94 kilometer.
Jarnawi menambahkan bahwa layanan ini tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi lokal.
Baca juga : Pemkot Jakarta Selatan Minta ASN Maksimalkan Kinerja Usai Libur Lebaran
"Dengan akses transportasi ini, warga dapat mengangkut hasil bumi seperti buah-buahan atau cabai ke pasar, yang akan memperkuat ekonomi lokal," katanya.
Damri juga mengungkapkan bahwa tarif angkutan perintis disubsidi oleh pemerintah melalui Kemenhub, sehingga tarif tetap terjangkau. Misalnya, perjalanan Singkohor - Gunung Meriah di Aceh Singkil dengan jarak 27 kilometer hanya dikenakan biaya Rp4.000.