JT - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan revitalisasi sebanyak 10 halte di berbagai lokasi pada tahun 2024, termasuk Halte Taman Ismail Marzuki (TIM), guna meningkatkan kenyamanan warga yang menggunakan angkutan umum. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo, menyampaikan bahwa revitalisasi ini merupakan bagian dari upaya peningkatan fasilitas transportasi publik.
"Di tahun ini kami melakukan revitalisasi halte dan pemeliharaan halte. Jadi untuk tahun ini ada 10 halte yang kami lakukan pembangunan atau peningkatan," kata Heru di Jakarta, Selasa.
Baca juga : Kepolisian Sosialisasikan Keselamatan Lalu Lintas kepada Anak-anak PAUD dan TK
Selain Halte TIM, sembilan halte lain yang telah direvitalisasi adalah Halte RSUD Pasar Minggu, Taman Puring, RSUD Cengkareng, Halte Kapten Tendean, Wali Kota Jakarta Timur, Halte Ibnu Chaldun, Halte UNJ 1, UNJ 2, dan Harapan Kita. Pemprov DKI Jakarta melalui suku-suku dinas terkait juga melakukan pemeliharaan dan perbaikan halte-halte lama untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengguna.
Pada tahun lalu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta berhasil menuntaskan revitalisasi sembilan halte bus yang tersebar di empat wilayah administratif Jakarta. Halte-halte yang direvitalisasi pada tahun 2023 meliputi Halte Masjid Istiqlal, Halte Taman Jatibaru, dan Halte Bendungan Hilir di Jakarta Pusat; Halte Lapangan Ros di Jakarta Selatan; Halte di depan SMA 65 di Jakarta Barat; serta Halte RSUD Kramat Jati dan Halte SDN 02 Pondok Bambu di Jakarta Timur.
Revitalisasi halte bus ini merupakan tanggapan atas permintaan anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, yang mengusulkan pembangunan halte dengan menonjolkan kearifan lokal. Kenneth menekankan pentingnya menjaga identitas lokal Jakarta dalam desain halte bus.
Baca juga : Pengamat: Kolong Tol Angke Harus Segera Dijadikan RTH untuk Cegah Hunian Liar
"Saya minta Pak Heru Suwondo mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti, Jakarta akan menjadi kota global. Saya keliling, lihat halte-halte bus kita seperti halte bus tahun 80-an. Sama Kota Surabaya saja kalah kita. Halte ada Bina Marga yang mengerjakan," ujar Kenneth.
Kenneth juga menyarankan agar halte-halte di Jakarta dilengkapi dengan daftar trayek bus seperti di Jepang, yang memberikan penjelasan komprehensif tentang rute bus. Ia mengusulkan agar koordinasi dilakukan dengan Dinas Perhubungan untuk menempatkan informasi tersebut di halte-halte bus di Jakarta.
Bagikan
