Dinkes: Anak Berisiko Polio Jika Tidak Mendapatkan Imunisasi Lengkap
by Noval Arisandi
22 Juli 2024 19:40
289 Views
Pemberian vaksin polio.
JT - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan anak bisa terkena polio apabila tak mendapatkan imunisasi polio lengkap yakni empat dosis vaksin tetes dilanjutkan dua dosis vaksin suntik sebelum berusia satu tahun.
"Anak-anak bisa kena karena imunisasi polio enggak lengkap. Misalnya hanya polio tetes tapi tidak dilengkapi dengan polio suntik," kata Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Inggrita Wisnuwardani dalam acara "PIN Polio: Upaya Bersama Melindungi Anak dari Polio" yang disiarkan daring, Senin.
Kalaupun karena suatu penyebab, status imunisasi polio anak belum lengkap, maka dia harus mengejarnya sampai masuk usia sekolah dasar (SD).
Inggrita mengatakan sejumlah kondisi antara lain demam dan diare dapat menyebabkan seorang anak menunda imunisasi. Namun, setelah sembuh dia harus mengejar imunisasi yang tertinggal tersebut.
"Lalu bayi yang lahirnya terlalu kecil, kalau di bawa 2.000 gram ditunggu sampai usia dua bulan atau beratnya sudah lebih dari 2.000 gram," kata dia.
Kemudian, khusus anak yang mengalami imunodefisiensi seperti pasien kanker atau autoimun yang mendapatkan obat-obatan untuk menekan sistem imun, mereka tidak bisa mendapatkan vaksin dengan virus polio hidup. Tetapi saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio pada 23 Juli 2024, pasien ini mendapatkan vaksin polio suntik alih-alih tetes.
PIN Polio di Jakarta sebagai upaya mencegah anak-anak terkena polio akan berlangsung pada 23 hingga 29 Juli 2024 untuk putaran pertama, dilanjutkan putaran kedua diadakan pada 6 hingga 12 Agustus. Pemberian vaksin menyasar anak berusia nol hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari.
Inggrita mengatakan semua kelompok usia bisa terkena polio, namun, merujuk laporan kasus, polio ditemukan pada anak berusia kurang dari 15 tahun. Pada kasus yang terjadi Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah pasien terbanyak berusia usia 0-5 tahun.
Menurut penelitian sekitar 90 persen orang yang terjangkit dengan virus polio tidak memberikan gejala atau tidak ada tanda apa-apa. Kalau pun muncul gejalanya biasanya mirip seperti flu biasa yakni demam, batuk, pilek, diare sedikit, mual, muntah. Namun, ada tanda dan gejala yang klasik yaitu kelumpuhan yang tiba-tiba terutama di separuh badan bagian bawah atau kaki.* * *
Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.
Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.
Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbangtanpa intervensi.
Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media.
Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.
Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.
Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbangtanpa intervensi.
Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media.