JT - Kementerian Agama (Kemenag) menilai bahwa penerapan istitoah kesehatan sebagai syarat berangkat haji sebelum pelunasan biaya ibadah terbukti efektif dalam menekan angka kematian jamaah.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid, menyebutkan bahwa tahun lalu lebih dari 700 jamaah haji Indonesia meninggal di Tanah Suci. Namun, tahun ini, dengan kuota yang meningkat menjadi 241 ribu jamaah, angka kematian turun menjadi kurang dari 500 orang.

"Upaya istitoah kesehatan yang dilakukan oleh semua pihak terkait, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kemenag, berfungsi untuk memitigasi risiko," ungkap Subhan saat meninjau kedatangan kelompok terbang (kloter) 106 di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Senin.

Kemenag telah menyelesaikan proses pemulangan jamaah haji tahun 2024 melalui panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di berbagai debarkasi, termasuk Surabaya. Hingga saat ini, sebanyak 60 jamaah masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi dan akan dipulangkan ke Tanah Air setelah dinyatakan sembuh.

PPIH Surabaya mencatat telah memberangkatkan 32.264 jamaah haji tahun ini, sebagian besar dari Provinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Total jamaah yang dipulangkan hingga kloter terakhir adalah 39.164 orang, termasuk 81 yang meninggal dunia dan 10 yang masih sakit. Sembilan jamaah memilih pulang secara mandiri.

Kemenag memastikan bahwa seluruh biaya pemulangan untuk jamaah yang masih dirawat di Arab Saudi akan dijamin hingga mereka tiba di rumah. * * *