JT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus berusaha untuk meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) guna memberikan kontribusi dividen yang signifikan bagi pembangunan Jabar. Hal ini disampaikan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, sebagai tanggapan terhadap kritik dari DPRD Jabar mengenai mayoritas BUMD yang dinilai berkinerja kurang baik.

Bey Triadi Machmudin mengakui kondisi tersebut tanpa menampiknya, sambil menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan upaya perbaikan untuk meningkatkan kinerja BUMD. Salah satu langkah yang dilakukan adalah restrukturisasi jajaran direksi dan komisaris di beberapa BUMD dengan tujuan untuk merampingkan dan meningkatkan efisiensi.

"Ke depan, kami terus mencari peluang-peluang lain untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan dari BUMD tersebut," ujar Bey dalam konferensi di Bandung.

Meskipun demikian, Bey menegaskan bahwa pilihan merger antar BUMD belum menjadi opsi utama saat ini, namun efisiensi operasional tetap menjadi fokus utama. Ia mencontohkan upaya untuk BUMD seperti Agro Jabar, yang diharapkan dapat difokuskan pada fungsi penyimpanan pangan dan distribusi beras.

Sebelumnya, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady, mengingatkan agar pemerintah provinsi melakukan kajian menyeluruh terhadap seluruh BUMD Jabar. Daddy menyoroti bahwa sebagian besar dari 41 BUMD tersebut tidak produktif dan belum mampu memberikan kontribusi melalui dividen, sementara pendapatan daerah juga sedang minim.

"Diperlukan due diligence terhadap BUMD, dengan peninjauan menyeluruh. Jika perlu melakukan merger atau pembubaran untuk efisiensi, hal tersebut harus dipertimbangkan," ungkap Daddy.

Hingga saat ini, hanya dua BUMD yang dinilai sehat dan memberikan kontribusi positif bagi Jawa Barat, yaitu BJB (Bank Jabar Banten) dan PT Migas Utama Jabar (MUJ), dari total 41 BUMD yang ada. * * *