JT - PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi menjadikan halte Dukuh Atas sebagai pusat hub transportasi yang mengintegrasikan enam moda transportasi, berkomitmen untuk mengembangkan kawasan berorientasi transit (transit-oriented development/TOD) di Jakarta.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengungkapkan bahwa halte Dukuh Atas adalah proyek percontohan yang menyatukan berbagai moda transportasi.
Baca juga : Artis JF Ditangkap Polisi Terkait Kasus Obat Keras
“Halte Dukuh Atas merupakan proyek pilot karena di dalamnya terdapat berbagai moda transportasi,” kata Tuhiyat saat peresmian Transport Hub Dukuh Atas pada Selasa.
Moda transportasi yang terintegrasi di halte ini meliputi light rail transit (LRT) Jabodebek, kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, MRT Jakarta, Bus TransJakarta rute 1B (Palmerah-Dukuh Atas) dan rute 2P (Pasar Senen-Dukuh Atas), serta KA Bandara di BNI City. Tuhiyat berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang akan datang dapat menghubungkan rute Manggarai menuju Dukuh Atas.
Halte Dukuh Atas dibangun setinggi 12 lantai dengan fungsi campuran. Lantai 1-3 akan digunakan untuk ritel dan makanan, lantai 4 untuk gym, lantai 5-7 untuk kantor, lantai 8 untuk ritel dan perkantoran, serta lantai 9-12 untuk Hotel Artotel Group.
Baca juga : T-Shuttle dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Stasiun Kereta Cepat Kini Tersedia
“Ini adalah gedung konsep campuran untuk retail, hotel, makanan, UMKM, dan sebagainya,” ujarnya.
Mengenai rute tambahan di Halte Transport Hub Dukuh Atas, Direktur Pelayanan dan Bisnis TransJakarta, Fadly Hasan, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi potensi penambahan jumlah pelanggan.