JT - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama menyarankan agar calon haji mengenakan masker dan minum cukup air putih untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia selama beribadah di tanah suci.
"Penggunaan masker sangat disarankan untuk mengurangi risiko penularan penyakit dan melindungi dari polusi serta debu yang bisa menjadi faktor risiko ISPA. Minum air yang cukup juga penting untuk mencegah dehidrasi dan menjaga kelembaban tubuh," kata Prof. Tjandra dalam pesan tertulisnya, Rabu.
Baca juga : 24 Narapidana Kasus Korupsi di Lapas Sukamiskin Terima Remisi
Prof. Tjandra, yang pernah menjabat sebagai Ketua Tim Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Haji tahun 2014, mengidentifikasi empat faktor risiko terjadinya ISPA di kalangan jamaah haji.
Faktor-faktor tersebut meliputi kerumunan orang yang memudahkan penularan, udara panas dan kering, polusi, serta daya tahan tubuh jamaah yang mungkin terganggu akibat kelelahan dan perubahan lingkungan.
Untuk mencegah ISPA, selain penggunaan masker dan minum air putih, Prof. Tjandra juga menyarankan agar jamaah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mengonsumsi obat secara teratur jika memiliki penyakit kronik.
Baca juga : Kemenkes akan Panggil RSCM Terkait Temuan Kasus 60 Anak Mengalami Gagal Ginjal
"Perburukan penyakit kronik akan lebih mudah memicu terjadinya ISPA," ujarnya.
Prof. Tjandra juga menyarankan agar jamaah yang mengalami keluhan seperti batuk, panas, dan gangguan pernapasan segera berkonsultasi dengan dokter kloter atau sektor terdekat. Jika keluhan memburuk, jamaah harus segera berobat ke pelayanan kesehatan yang lebih lengkap seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau rumah sakit pemerintah Arab Saudi.