JT - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa upaya pemerintah untuk menekan prevalensi stunting dari 37 persen menjadi 14 persen merupakan target yang sangat ambisius untuk dicapai pada tahun ini.
"Target kita memiliki target yang sangat ambisius dari 37 melompat ke 14 persen. Ini ambisius banget. Tapi, memang kita harus bekerja keras mencapai target," ujar Presiden Jokowi.
Baca juga : Marak Ibu Lecehkan Anak, KPAI Desak Polisi Temukan Peretas Akun Medsos
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 37 persen dan telah berhasil diturunkan menjadi 21 persen dari total populasi balita dalam kurun waktu 9 tahun.
Meskipun penurunan angka stunting relatif kecil pada tahun 2023, Presiden tetap menghargai kontribusi daerah melalui posyandu dalam menangani persoalan tersebut.
Menurutnya, stunting tidak hanya terkait dengan masalah makanan, tetapi juga membutuhkan asupan gizi yang seimbang dan sanitasi yang memadai.
Baca juga : KPPPA Jelaskan Penanganan Hukum Anak Pembunuh Ayah dan Nenek Lewat UU SPPA
"Lingkungan dari kampung, lingkungan dari RT juga berpengaruh sekali terhadap masalah air yang ada, juga sangat berpengaruh sekali terhadap stunting. Jadi memang kerja bareng-bareng, kerja bersama, kerja terintegrasi, kerja terkonsolidasi, sehingga hasilnya akan kelihatan," katanya.
Presiden juga mengakui bahwa tantangan lain dalam mencapai target stunting adalah dampak pandemi COVID-19 yang mempengaruhi konsentrasi penanganan stunting.