JT - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan PT Pertamina (Persero) bekerja sama untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mempercepat hilirisasi minyak dan gas (migas).
“Saya juga ingin apresiasi Pertamina untuk membentuk Pertamina Sustainibility Expert sebagai hub education and training center, dan hari ini kita akan tanda tangani kerja sama itu, utamanya untuk memperkuat ketahanan energi dan mempercepat hilirisasi migas yang environment-friendly dan juga menjanjikan kesejahteraan,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin.
Baca juga : Ecolab Targetkan Industri Hemat Air Hingga 300 Miliar Galon pada 2030
Sebagai koordinator pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), Kementerian PPN/Bappenas disebut berupaya mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program nasional. Dengan itu, diperlukan kerja sama dengan para pemangku kepentingan, salah satunya PT Pertamina (Persero).
Bappenas dan PT Pertamina (Persero) menandatangani tiga Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mengoptimalkan sumber daya dan inovasi yang dimiliki oleh sektor publik maupun swasta, sehingga dapat menciptakan dampak yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan. Untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi berkelanjutan, kerja sama ini juga melingkupi pemanfaatan teknologi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Pertama ialah PKS terkait Kolaborasi Perencanaan dan Implementasi Hilirisasi Sektor Minyak dan Gas Bumi dalam Rangka Transformasi Ekonomi Indonesia. Kedua mengenai Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan dalam Program Sustainability PT Pertamina (Persero). Terakhir adalah Kolaborasi Perencanaan dan Implementasi Kebijakan Pembangunan untuk Mendukung Transformasi Indonesia.
Baca juga : Liverpool FC dan Japan Airlines Jalin Kemitraan Global
“Kerjasama ini pasti merambat dengan banyak hal, utamanya untuk menjemput Indonesia Emas 2045 yang bersamaan dengan itu, kita ingin juga menurunkan emisi gas rumah kaca, kita ingin mencapai net zero emission. Tetapi, pada saat yang sama, kita juga memerlukan kebutuhan energi yang naiknya 4-5 kali lipat. Tentu kita inginkan energi yang environmental friendly,” ungkap Kepala Bappenas.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan PKS yang disepakati merupakan langkah strategis karena upaya membangun ketahanan energi nasional memerlukan kolaborasi pentahelix. Mulai dengan pemerintah, badan usaha, akademisi, komunitas, dan media.