JT - Lembaga Survei Polsight menjabarkan bahwa dari hasil temuannya atas opini publik dan preferensi politik jelang Pilkada Serentak 2024, permasalahan ekonomi menjadi isu utama yang harus dibereskan di Kota Bandung.
Direktur Eksekutif Polsight, Yusa Djuyandi, menjelaskan bahwa sampel yang diperoleh melalui metode stratified-systematic random sampling dengan jumlah sampel 400 responden yang tersebar di 30 Kecamatan di Kota Bandung, sebagian besar responden menginginkan penyelesaian terutama soal lapangan pekerjaan.
Baca juga : KPU Mengecek Situs Web Resmi yang Tidak Dapat Diakses
"Sebanyak 24,5 persen responden menginginkan Wali Kota Bandung berikutnya dapat memperbanyak lapangan pekerjaan, dan 22,25 persen responden menginginkan Wali Kota Bandung ke depannya dapat menurunkan harga kebutuhan pokok di Kota Bandung. Selaras dengan dua permasalahan tersebut, 14,25 persen responden mengharapkan Kota Bandung bebas dari kemiskinan," kata Yusa dalam keterangan di Bandung.
Yusa mengatakan bahwa ketiga permasalahan tersebut menggambarkan isu prioritas di Kota Bandung, masalah pengangguran dan akses terhadap kebutuhan pokok yang terjangkau menjadi perhatian utama masyarakat Kota Bandung.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran, Mudiyati Rahmatunnisa, menilai isu-isu yang sangat relevan di Kota Bandung seperti pengangguran, bonus demografi, dan akses terhadap kebutuhan pokok terjangkau, harus menjadi concern Wali Kota Bandung selanjutnya.
Baca juga : DKPP Terima Laporan dari TKN Prabowo-Gibran Terkait Dugaan Pelanggaran Etik Bawaslu Jakpus
"Kota Bandung harus segera berbenah tidak hanya soal ekonomi, namun pemerintahan selanjutnya secara simultan harus bisa memperbaiki manajemen transportasi dan lingkungan," ucap Mudiyati.
Berkenaan dengan Pilkada Kota Bandung, Yusa menjelaskan ada tiga profesi atau latar belakang yang dipandang pantas menjadi Walikota Bandung mulai dari agama sampai profesional.