JT - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan temuan barang-barang elektronik yang diduga merupakan produk impor ilegal senilai Rp6,7 miliar di wilayah Banten.
“Hari ini kami menemukan 40.282 barang elektronik dengan nilai Rp6,7 miliar. Ini nilai masuk, nilai beli; kalau nilai jual berbeda lagi,” kata Mendag di sela memimpin ekspose barang hasil pengawasan yang tidak memenuhi ketentuan di Serang, Banten, Kamis.
Baca juga : BMKG Perkirakan Hujan Guyur Sebagian Wilayah Indonesia Hari Ini
Mendag menjelaskan bahwa puluhan ribu barang elektronik tersebut meliputi pengeras suara (speaker) berbagai ukuran, alat pengering rambut (hair dryer), alat pelurus rambut, dan lain sebagainya.
“Ada sembilan jenis elektronik yang tidak memenuhi SNI, K3L, dan MKG. Oleh karena itu, ini harus kita tertibkan,” ujar Mendag.
Zulkifli Hasan menjelaskan penyitaan barang-barang elektronik tersebut karena tidak memenuhi ketentuan registrasi Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3L), Buku Petunjuk Penggunaan, dan Kartu Jaminan (MKG). Selain itu, barang-barang tersebut tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB).
Baca juga : Pertamina: Hubungi 135 untuk Dapatkan Pengiriman BBM saat Terjebak Macet
Barang-barang yang disita dan kemudian akan dimusnahkan tersebut diduga melanggar UU Nomor 8 dan Permendag Nomor 21 Tahun 2023. Temuan ini merupakan hasil sinergi dengan Bareskrim Polri, Pemerintah Provinsi Banten, Polda, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Dia menjelaskan bahwa pelaku usaha yang melakukan impor barang tersebut akan diberikan sanksi administrasi berupa teguran. Namun, jika terus melanggar, maka akan dicabut izin usahanya.
Bagikan
