JT - Jamaah calon haji Indonesia diberi penguatan pemahaman soal ibadah haji, utamanya soal persiapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), setibanya di Makkah Al Mukkaramah.
"Jadi ketika jamaah datang untuk masuk Makkah, jamaah harus umrah wajib dulu. Dua hari setelah datang baru kami datangi untuk memberikan bimbingan, termasuk persiapan puncak haji," ujar Salah Satu Konsultan Ibadah Haji PPIH Daker Makkah, Afifuddin, di Makkah, Sabtu.
Baca juga : Komisi XIII Akan Diskusikan Usulan Rp20 Triliun Bersama Menteri HAM
Penguatan haji ini merupakan Visitasi Edukasi (Visduk) yang dilakukan Seksi Bimbingan Ibadah untuk jamaah Indonesia. Tujuannya, agar mereka mengetahui apa yang mesti dilakukan dan dilarang selama di Makkah.
Visitasi Edukasi ini digelar dengan mendatangi langsung hotel-hotel tempat jamaah Indonesia menginap. Setiap harinya, konsultan ibadah akan bergerak dari satu hotel ke hotel lain.
Adapun materi yang diberikan seputar tawaf, sa'i, hingga apa saja yang harus dilakukan jamaah selama masa tunggu haji di Makkah.
Baca juga : Polisi berlakukan satu arah urai kepadatan di jalur wisata Sukabumi
"Kita berikan juga materi tentang apa yang mereka harus siapkan, apa yang mereka harus lakukan dalam masa tunggu sampai ke wukuf itu," kata dia.
Ia berharap jamaah Indonesia bisa memahami apa saja yang harus dihindari selama masa tunggu di Makkah. Karena, menurut dia, jamaah haji akan membutuhkan tenaga yang cukup untuk mengikuti proses pelaksanaan puncak haji di Armuzna.