JT - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah yang berdampak pada gejolak harga minyak dunia.
"Sekarang kita tahan, sementara stok aman. Tetapi kita lihat perkembangannya ke depan, mudah-mudahan enggak ada eskalasi konflik Iran-Israel," kata Arifin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Baca juga : Menteri ESDM Pastikan Stok BBM Aman Jelang Idul Fitri
Usai menghadiri rapat internal yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Arifin menjelaskan bahwa Presiden meminta adanya antisipasi untuk melihat skenario yang mungkin terjadi dari konflik tersebut.
Di sisi lain, ia telah memperhitungkan kenaikan harga minyak dunia yang berimbas pada kompensasi dan subsidi BBM di dalam negeri.
Menurut dia, subsidi BBM bisa membengkak sekitar Rp3,5 triliun sampai Rp4 triliun jika harga minyak dunia naik 1 dolar AS per barel. Perhitungan tersebut juga belum termasuk jika kurs rupiah melemah terhadap dolar.
Baca juga : Sri Mulyani: Utang Indonesia Tetap Terkendali di Tengah Ketidakpastian Global
"Kalau harga minyak naik 1 dolar, itu bisa naik sekitar 3,5 sampai 4 triliun untuk kompensasi dan subsidi. Belum lagi kalau rupiah tiap naik 1 dolar 100 rupiah juga cukup besar," kata dia.
Ia juga mengakui upaya menahan subsidi BBM agar tidak bengkak karena bergantung pada harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.