JT - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengemukakan gerak-gerik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ingin bergabung ke kubu Prabowo-Gibran sudah tercium sejak lama.
"Memang dari awal PPP pasti bergabung atau ingin bergabung potensinya besar, hampir 90 persen untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis Prabowo," kata Igor di Jakarta, Selasa.
Baca juga : Kemkomdigi Tutup Tiga Akun Media Sosial Terafiliasi Judi Online
Igor menjelaskan gerak-gerik itu telah terlihat ketika mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno melakukan halalbihalal ke rumah Prabowo Subianto di Hambalang pada Kamis (11/4).
Menurut ia, kunjungan itu merupakan salah satu gestur politik yang ditunjukkan Sandiaga sebagai tanda ingin masuk ke kubu Prabowo-Gibran.
Gestur kedua, yakni pernyataan yang dilontarkan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy tentang kemungkinan besar partai berlambang Ka'bah itu masuk ke koalisi pemerintah.
Baca juga : Kemenhub Tegaskan Belum Ada Keputusan Kenaikan Harga Tiket KRL
"Rohmarumuzi mengatakan bahwa peluang PPP bergabung dengan Prabowo-Gibran itu lebih positif daripada di luar pemerintahan karena partai kecil jadi oposisi enggak ada yang ndengerin (mendengarkan)," kata Igor.
Paling terbaru, yakni kedatangan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono pada acara halalbihalal yang digelar DPP Partai Golkar di Jakarta, Senin (15/4).