JT - Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa tindakan militer Iran yang menargetkan Israel adalah tanggapan atas serangan terbaru yang merenggut nyawa di fasilitas diplomatik Iran di Damaskus. Hal ini didasarkan pada Pasal 51 Piagam PBB yang mengatur hak negara untuk bertindak dalam membela diri.
Dalam pernyataannya yang dikutip oleh IRNA, perwakilan Iran di New York merujuk pada Pasal 51 Piagam PBB yang memperbolehkan tindakan pertahanan yang sah. Mereka menegaskan bahwa tindakan Iran adalah respons yang diperlukan untuk menghadapi ancaman yang dihadapinya.
Baca juga : Elon Musk: Layanan Starlink Resmi Aktif di Rumah Sakit Gaza
Selain itu, pernyataan tersebut menekankan bahwa konflik yang sedang berlangsung adalah antara Iran dan rezim Israel, sehingga Amerika Serikat diminta untuk tidak campur tangan.
"Jika Israel melakukan tindakan yang salah lagi, Iran akan merespons dengan lebih tegas. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, dan Amerika Serikat harus menjauh," demikian pernyataan tersebut.
Iran melancarkan serangan terhadap Israel sebagai tanggapan atas serangan udara yang dilakukan oleh rezim Zionis terhadap kantor konsuler kedutaan Iran di Damaskus, Suriah.
Perwakilan Iran di PBB juga mengindikasikan bahwa jika Dewan Keamanan mengutuk serangan rezim Zionis terhadap kedutaan Iran dan mengadili pelakunya, mungkin perlu bagi Iran untuk mengambil langkah-langkah tindakan balasan terhadap rezim tersebut.
Pernyataan tersebut mengacu pada ketidakmampuan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, serta sekutunya, Korea Selatan dan Jepang, yang tidak hanya tidak mengutuk serangan Israel terhadap kedutaan Iran, tetapi juga menghalangi penyebaran Pernyataan Dewan Keamanan PBB mengenai serangan tersebut.* * *