JT - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, menggarisbawahi bahwa perayaan Idul Fitri 1445 H merupakan kesempatan penting untuk rekonsiliasi nasional pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia.
"Dalam momen 1 Syawal 1445 H ini, kita bisa merayakannya sebagai Ammul Jamaah, sebuah tahun kebersamaan dan persaudaraan, serta sebagai titik rekonsiliasi nasional setelah kita terbelah oleh perbedaan politik," ungkap Niam dalam konferensi pers sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H di Jakarta pada hari Selasa.
Baca juga : Wali Kota Semarang Diperiksa KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi
Dia juga menyoroti pentingnya kebersamaan dalam perayaan Idul Fitri 2024 sebagai landasan bagi komitmen Indonesia dalam membangun "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur", yaitu negeri yang menggabungkan kebaikan alam dan perilaku penduduknya.
"Alam menguatkan komitmen kebersamaan. Ada tiga hal yang memiliki potensi berbeda namun sama pentingnya. Namun, posisi hilal hari ini sudah jelas dan telah mencapai tingkat imkanur rukyah. Oleh karena itu, seluruh pihak yang terlibat dalam pengamatan hilal memiliki pandangan yang sama," jelasnya.
Niam mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan Idul Fitri 1445 H sebagai wujud dari kesatuan bangsa yang baru saja menggelar Pemilu, baik Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg).
Baca juga : Makanan Untuk Calhaj Lansia Disesuaikan Dengan Kebutuhan
"Ini adalah semangat Idul Fitri yang harus kita junjung tinggi," tambahnya.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri 2024 Masehi jatuh pada hari Rabu (10/4) setelah melalui sidang isbat pada hari Selasa (9/4), dari pukul 17.00 WIB hingga ditutup dengan penetapan 1 Syawal/Idul Fitri pada pukul 19.00 WIB.