KPK Terima Pengembalian Rp40,8 Miliar dari PT Hutama Karya dalam Kasus Korupsi IPDN"

Jakarta, 3 Juli - KPK Terima Pengembalian Rp40,8 Miliar dari PT Hutama Karya Terkait Kasus Korupsi IPDN KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) telah menerima pengembalian kerugian keuangan negara sebesar Rp40,8 miliar dari PT Hutama Karya terkait kasus dugaan korupsi pembangunan gedung IPDN. Ali Fikri, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, menyatakan bahwa PT Hutama Karya telah mengembalikan seluruh kerugian tersebut melalui rekening penampungan KPK. Penyidikan terhadap kasus korupsi pembangunan kampus IPDN masih berlanjut dengan tersangka Dudy Jocom, mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Kemendagri.

Baca juga : 169.958 Calon Haji Reguler Indonesia Sudah Tiba di Makkah

KPK saat ini berada pada tahap prapenuntutan dan penelitian kelengkapan berkas perkara oleh tim jaksa. Pada persidangan, jaksa KPK akan meminta agar uang tersebut dirampas dan disetorkan ke kas negara sebagai bagian dari pemulihan kerugian negara akibat korupsi. Kasus ini melibatkan Dudy Jocom yang diduga menyalahgunakan wewenangnya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain dalam pembangunan Gedung IPDN Rokan Hilir. Kasus ini juga menjerat Bambang Mustaqim, mantan Senior Manager Pemasaran Regional I PT Hutama Karya, dan Budi Rachmat Kurniawan, mantan General Manager Divisi Gedung PT Hutama Karya. Dudy bertemu dengan Bambang Mustaqim sebagai kuasa pengguna anggaran dan PPK pada Juni 2011, dan mereka sepakat bahwa PT Hutama Karya akan mengerjakan proyek pembangunan kampus IPDN Bukit Tinggi Agam. PT Hutama Karya memanipulasi sistem penilaian evaluasi administrasi dan teknis agar memenangkan lelang dengan harga penawaran Rp125,686 miliar.