JT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan penanganan dampak banjir yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, dilakukan secara cepat dan tepat untuk mengurangi risiko yang semakin besar terhadap masyarakat.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Kamis, menyatakan bahwa selain mengerahkan petugas gabungan reaksi cepat, pemerintah daerah juga telah mendirikan posko darurat sejak kemarin malam (Rabu, 13/3).
Baca juga : BPS Laporkan Kenaikan Jumlah Penumpang Transportasi Udara dan Laut di Juni 2024
Posko darurat yang memfasilitasi upaya pengawasan evakuasi, distribusi logistik, dapur umum, hingga pusat komunikasi didirikan di Jalan Pemuda - Balai Kota Semarang.
Selain itu, dua unit mesin pompa portable juga telah dioperasikan untuk mengurangi volume air banjir yang menggenangi beberapa ruas jalan utama dan pemukiman warga di Kota Semarang. Pompa portable tersebut hingga saat ini masih dioperasikan untuk menyedot genangan air yang terpusat di Jalan Gebanganom Raya dan kawasan RW 15 Kelurahan Tanjungmas.
"Proses evakuasi warga dari rumah yang terdampak banjir cukup parah pun masih dilakukan oleh tim gabungan reaksi cepat," kata Abdul.
Baca juga : Anggota DPR Ashari Tambunan Dukung Wacana Libur Sekolah Selama Ramadhan
Melihat kondisi di lapangan yang masih diguyur hujan dan petugas pun disibukkan dengan proses evakuasi warga, BNPB belum dapat memastikan berapa jumlah korban yang terdampak banjir.
Hujan intensitas sedang-deras yang mengguyur sejak kemarin siang hingga malam menyebabkan volume air sungai meningkat dan ditambah air kiriman gelombang tinggi di wilayah pesisir pantai utara. Kedua fenomena alam ini menjadi pemicu banjir yang melanda Kota Semarang.