JT - Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, pada Minggu (10/3), mengutuk pernyataan Paus Fransiskus yang menyarankan agar Ukraina "berani mengibarkan bendera putih" untuk mencapai perdamaian dengan Rusia.
Kuleba menilai bahwa ucapan Paus, yang disampaikan dalam wawancara dengan media Swiss RSI, memberi implikasi bahwa Ukraina seharusnya menyerah dalam upaya mereka untuk menahan serbuan tentara Rusia.
Baca juga : PM Lebanon Serukan DK PBB untuk Tekan Israel Segera Gencatan Senjata
"Orang yang paling kuat adalah mereka yang, dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, berdiri di pihak kebaikan, bukan mencoba untuk menyamakan kedua belah pihak dan menyebutnya 'negosiasi'," ujar Kuleba melalui akun media sosialnya di X.
Kuleba menegaskan perlunya Paus Fransiskus untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan terus memberikan dukungan kepada Ukraina serta rakyatnya dalam perjuangan yang adil untuk keselamatan mereka.
"Mengenai konsep bendera putih, kami telah mengetahui strategi yang diambil oleh Vatikan sejak paruh pertama abad ke-20," tambahnya, merujuk pada kolaborasi antara sejumlah pihak dalam Gereja Katolik dengan Nazi Jerman selama Perang Dunia II.
Baca juga : Banjir di Nigeria Menewaskan 33 Orang, Puluhan Ribu Mengungsi
Meskipun demikian, Kuleba juga menyampaikan terima kasih kepada Paus Fransiskus atas doa-doanya untuk perdamaian, khususnya bagi Ukraina.
"Kami tetap berharap bahwa setelah dua tahun perang yang menghancurkan di Eropa, Sri Paus akan meluangkan waktu untuk melakukan kunjungan apostolik ke Ukraina, untuk memberikan dukungan kepada lebih dari sejuta umat Katolik Ukraina, lebih dari lima juta umat Katolik Yunani, serta seluruh komunitas Kristen dan rakyat Ukraina," tambahnya.