JT - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang mengonfirmasi bahwa jalur kereta api Gunung Megang-Penanggiran masih dalam proses normalisasi setelah terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Kamis (7/3).
Manajer Humas PT KAI Palembang, Aida Suryanti, menjelaskan bahwa jalur kereta api antara Gunung Megang-Penanggiran belum normal, sehingga semua kereta api yang akan melewati jalur tersebut masih terhalang.
Baca juga : Prabowo Terbitkan Inpres Pembentukan Koperasi di Setiap Desa, Target 80.000 Unit
Ia menegaskan bahwa kereta api penumpang dan pengangkut batu bara yang melintasi jalur tersebut belum bisa beroperasi, sehingga kereta Bukit Sereli Bukti untuk keberangkatan Jumat ini masih dibatalkan.
"Sampai pagi ini, jalur KA masih dalam proses normalisasi, evakuasi sarana dan material girder masih berlangsung di lokasi kejadian, sehingga belum dapat dilintasi. Akibat kejadian tersebut, KA Bukit Serelo relasi Kertapati-Lubuklinggau dan sebaliknya untuk keberangkatan hari ini dibatalkan,” jelasnya.
Aida menyatakan bahwa jumlah pelanggan KA Bukit Selero yang akan berangkat pada hari itu berjumlah 1.410 orang yang telah memiliki tiket, terdiri dari 710 orang untuk penumpang KA Bukit Serelo relasi Kertapati-Lubuklinggau dan 700 orang untuk penumpang KA Bukit Serelo relasi Lubuklinggau-Kertapati.
Baca juga : Layanan Imigrasi Pulih Setelah Gangguan Data, Dirjen Imigrasi Apresiasi Langkah Cepat Pemulihan
Para calon penumpang kereta api Bukit Serelo yang terdampak gangguan telah diberitahu tentang pembatalan tersebut melalui pesan whatsapp blast.
“Bagi penumpang yang memiliki tiket, akan diberikan pengembalian 100 persen, dan dapat diambil di stasiun keberangkatan seperti Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, dan Lubuklinggau sampai tujuh hari ke depan,” tambahnya.