JT - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengecam kasus perundungan yang terjadi di pondok pesantren beberapa hari lalu sebagai tindakan yang tidak pantas.
"Perundungan adalah perbuatan yang tidak terpuji. Melakukan tindakan yang tidak terpuji tersebut dikecam oleh agama," ujar Anwar di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Selasa.
Baca juga : Menag Ungkap Tiga Pesan Paus Fransiskus untuk Bangsa Indonesia
Dia mengomentari kasus perundungan dan penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah santri di sebuah pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur, yang menyebabkan kematian seorang adik kelas.
Anwar mengekspresikan kekecewaannya karena peristiwa perundungan masih terjadi di lingkungan pondok pesantren, tempat yang seharusnya diawasi dengan ketat. Pondok pesantren seharusnya menjadi tempat pendidikan agama yang mempromosikan perdamaian.
Oleh karena itu, Anwar mengajak semua pondok pesantren untuk tidak mengizinkan praktik perundungan di lingkungan mereka.
Baca juga : Moeldoko Sebut Transisi Pemerintahan Belum Terlihat
"Kita harus tetap mengamalkan nilai-nilai yang terpuji yang diakui oleh agama dan hukum. Itu adalah pedoman yang diterapkan oleh MUI," tambahnya.
Sebelumnya, polisi telah menangkap empat pelaku yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap seorang santri di Pondok Pesantren PPTQ Al Hanifiyyah, Kediri, Jawa Timur. Keempat pelaku, dua di antaranya dewasa dan dua lagi masih remaja, merupakan kakak kelas korban. Salah satu pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka bahkan merupakan saudara sepupu korban.
Bagikan
