JT - Dokter spesialis kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama, telah memberikan panduan tentang cara berpuasa yang aman bagi penderita diabetes melitus (DM), terutama saat membatalkan puasa selama bulan suci Ramadhan.
Menurut dr. Ngabila, langkah pertama yang harus dilakukan oleh penderita DM sebelum memulai puasa adalah melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini meliputi pengukuran tekanan darah, kadar gula darah saat puasa, kadar gula darah dua jam setelah makan, dan jika memungkinkan, kadar HbA1c (Hemoglobin A1c) setiap tiga bulan.
Baca juga : Baznas Gelar 30 Giat Ramadhan untuk 1,1 Juta Mustahik di Indonesia
"Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya ketidaknormalan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi (obat) dan saran pola makan atau asupan kalori yang lebih lanjut," ungkap dr. Ngabila di Jakarta, pada hari Selasa.
Dia juga menekankan pentingnya memantau kadar glukosa darah jika muncul gejala yang tidak biasa seperti hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi). Selanjutnya, penyesuaian dosis dan jadwal pemberian obat atau insulin harus dilakukan sesuai dengan saran dokter.
Saat berpuasa, dr. Ngabila menyarankan penderita DM untuk menghindari makanan dengan karbohidrat berlebihan, terutama saat berbuka.
Baca juga : Dompet Dhuafa Kirim 30 Dai ke 13 Negera Selama Ramadhan
"Khususnya saat sahur, karena hal itu dapat menyebabkan hipoglikemia dengan cepat," tambahnya.
Dia juga merekomendasikan konsumsi buah-buahan seperti kurma, pisang, melon, dan pepaya saat berbuka. Selain itu, makan malam dan sahur sebaiknya mengandung nutrisi seimbang, tinggi serat, dan sesuai dengan konsep piring sehat yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI.