JAKARTATERKINI.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa yang terjadi di Samudera Hindia Selatan, Banten, tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Baca juga : Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Vina
Sebelumnya, gempa tektonik dengan magnitudo 5,7 melanda wilayah Samudera Hindia Selatan, Banten, pada Minggu sekitar pukul 20.07 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,63° LS, 105,74° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Barat Daya Bayah, Banten, pada kedalaman 43 km.
Baca juga : DPC PKB Kabupaten Bekasi Sepakat Usung Kembali Cak Imin Sebagai Ketua Umum
Daryono menjelaskan bahwa memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault), yang merupakan cerminan gempa megathrust," kata dia.