JAKARTATERKINI.ID - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan kesederhanaan dan keseriusannya dalam menghadapi dinamika Pemilu 2024. Menurutnya, hak angket merupakan metode terbaik untuk mengatasi situasi saat ini.
Ganjar Pranowo menyatakan dukungannya terhadap penggunaan hak angket, mengatakan, "Saya sederhana saja. Hak angket adalah cara terbaik menghadapi kondisi Pemilu seperti sekarang. Ada masalah Sirekap, ada server di Singapura."
Baca juga : Bawaslu RI Merekomendasikan 780 TPS untuk Melakukan Pemungutan Suara Ulang
Menurutnya, penggunaan hak angket adalah praktik umum di Indonesia untuk mengklarifikasi masalah, sehingga dianggap sebagai langkah yang positif. "Dengan cara itu, akan ada data, fakta, saksi, bukti, ahli, dan semuanya bisa diakses oleh publik. Ini akan membantu menentukan kebenaran. Jadi menurut saya, hak angket adalah cara yang paling tepat," katanya.
Ganjar Pranowo juga menegaskan niatnya untuk mengajukan hak angket, dengan PDI Perjuangan sebagai partai pendukungnya telah mengkonfirmasi niat tersebut di DPR RI. "Sekjen PDI Perjuangan telah mengonfirmasi. Ini artinya partai sudah mendukung," ujarnya.
Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, menambahkan bahwa partainya solid dalam dukungan terhadap hak angket. Dia juga mengungkapkan bahwa telah terjadi komunikasi antara sukarelawan dari partai Ganjar-Mahfud Md dan pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Baca juga : Belum Ada Deklarasi Dani-Cucu, PKS Kabupaten Bekasi Pastikan Peluang Masih Terbuka
Pemilu 2024 mencakup pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota, dengan jumlah pemilih tetap (DPT) nasional sebanyak 204.807.222.
Sebanyak 18 partai politik nasional dan enam partai politik lokal berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, ada tiga pasangan calon yang bertarung.