JAKARTATERKINI.ID - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), mengungkapkan bahwa Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) memiliki potensi besar untuk memperlancar jalur ekspor dan impor.
“Kami berharap bahwa pembangunan jalan ini akan mempermudah akses dari pelabuhan lama ke pelabuhan baru, meningkatkan konektivitas, serta memperlancar distribusi logistik, ekspor, dan impor, mengurangi waktu tempuh untuk transportasi peti kemas hingga 4 kali lebih cepat, dan mengurangi kemacetan,” ungkap Kepala BPJT, Miftachul Munir, di Jakarta, pada hari Jumat.
Baca juga : KAI Catat Angkutan 4,8 Juta Ton Peti Kemas, Naik 27,65 Persen di 2024
Miftachul menjelaskan bahwa Jalan Akses Tol MNP mendukung operasional Pelabuhan MNP yang diperkirakan akan memiliki kapasitas sebanyak 900 ribu TEUs pada tahun 2023.
Proyek konstruksi Jalan Akses Tol MNP dikerjakan oleh PT Bintaro Serpong Damai, sementara pengelolaan operasionalnya akan ditangani oleh PT Jalan Tol Seksi Empat.
Jalan Akses Tol MNP ini merupakan bagian penting dari sistem jaringan jalan tol di Metropolitan Makassar, yang saat ini telah berkembang hingga mencapai panjang 25 km. Pembangunannya bertujuan untuk meningkatkan konektivitas Pelabuhan MNP dengan jaringan jalan tol yang sudah ada di Makassar dan sekitarnya.
Baca juga : Jelang Ramadhan, Pemkab Tangerang Gelar Bazar Murah
Saat ini, jaringan jalan tol yang beroperasi di Makassar dan sekitarnya memiliki total panjang 25 km, termasuk Seksi I dan Seksi II sepanjang 6,05 km, Seksi III sepanjang 4,03 km, Seksi IV sepanjang 11,60 km, dan Jalan Akses Tol MNP sepanjang 3,2 km.
“Seksi I dan II telah beroperasi sejak tahun 1998, menghubungkan pelabuhan dengan kota. Seksi III menghubungkan tol dalam kota, sementara Seksi IV menghubungkan ke arah bandara,” tambah Miftachul.