JAKARTATERKINI.ID - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari, mengungkapkan bahwa jumlah petugas ad hoc yang meninggal dunia selama tahapan Pemilu 2024, dari Rabu (14/2) hingga Minggu (18/2), mencapai 71 orang.
"Menurut pemantauan kami terhadap situasi rekan-rekan penyelenggara pemilu badan ad hoc, terutama pada masa puncak beban kerja dari tanggal 14 Februari hingga 18 Februari 2024 pukul 23.58, kami mencatat bahwa ada 71 orang yang meninggal," ujar Hasyim dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin.
Baca juga : KPU DKI Rekrut 103.000 Petugas KPPS untuk Pilkada 2024
Dia menjelaskan dari 71 orang yang meninggal, satu orang adalah anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), sekitar 4 orang adalah anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat desa/kelurahan.
Jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tingkat TPS yang meninggal mencapai 42 orang, sedangkan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang meninggal sekitar 24 orang saat menjaga keamanan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
Sementara itu, jumlah yang sakit mencapai 4.567 orang, dengan rincian 136 orang di tingkat kecamatan atau anggota PPK, 696 orang di tingkat PPS, dan 3.371 orang di tingkat KPPS. "Untuk Linmas yang sakit, ada 364 orang," tambahnya.
Baca juga : Bawaslu DKI: TPS Banjir Dapat Berdampak pada Partisipasi Pemilih
Sebelumnya, pada Sabtu (17/2), Hasyim Asy'ari mengumumkan bahwa KPU telah menyiapkan santunan bagi petugas ad hoc yang meninggal dunia selama tahapan Pemilu 2024.
"Iya, santunan telah disiapkan," kata Hasyim.