JAKARTATERKINI.ID - Ahli Gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, Novita Sabuluntika, menegaskan bahwa anggapan konsumsi kedelai dapat meningkatkan risiko kanker hanyalah mitos.
"Sebenarnya, faktanya justru sebaliknya. Kedelai mengandung senyawa anti-kanker seperti flavonoid, genistein, dan daidzein, yang memiliki fungsi menghambat perkembangan sel kanker payudara," katanya dalam sebuah diskusi tentang gizi yang diadakan secara daring di Jakarta, pada Kamis.
Baca juga : Pentingnya Pemenuhan Gizi dan Kesiapan Mental Anak Menuju Sekolah
Novita juga menambahkan bahwa berbagai penelitian menunjukkan konsumsi kedelai yang tinggi dapat mengurangi risiko kanker prostat.
"Dalam hal ini, penyakit kanker payudara dan prostat cenderung lebih jarang terjadi di antara masyarakat Asia yang sering mengonsumsi panganan kedelai seperti tahu dan tempe, dibandingkan dengan masyarakat Eropa dan Amerika," jelasnya.
Selain mengungkapkan mitos seputar kedelai, Novita juga membahas mitos lain terkait penyebab kanker, seperti anggapan bahwa konsumsi susu dan produk susu dapat meningkatkan risiko kanker.
Baca juga : Minuman Berperasa Buatan Meningkatkan Risiko Detak Jantung Tidak Teratur
"Sebenarnya, konsumsi susu justru memiliki potensi untuk mencegah kanker kolorektal," tambahnya.
Menurut Novita, konsumsi susu atau produk susu baik untuk tubuh dan tidak meningkatkan risiko kanker, selama tidak dikonsumsi secara berlebihan. Ia merekomendasikan agar konsumsi susu pada orang dewasa tidak melebihi tiga gelas sehari.