JT - Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Global Health menyoroti bahwa mengganti konsumsi daging merah dengan ikan umpan seperti sarden, herring, dan teri bisa menjadi langkah preventif yang signifikan, berpotensi mengurangi hingga 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.
Menurut laporan dari Medical Daily pada hari Sabtu, penelitian ini juga menemukan bahwa mengonsumsi ketiga jenis ikan tersebut dapat mengurangi risiko cacat yang disebabkan oleh penyakit yang terkait dengan pola makan yang tidak sehat.
Baca juga : Beragam Akses Kurban Online Makin Mudah pada Idul Adha 1445H
Sebaliknya, konsumsi daging merah dan daging olahan telah terbukti meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti stroke, penyakit jantung, diabetes, kanker usus, dan penyakit arteri koroner.
"Penyakit-penyakit ini menyebabkan sekitar 70 persen kematian global pada tahun 2019. Oleh karena itu, ikan laut yang kaya akan asam lemak tak jenuh, mengandung Omega-3 (DHA dan EPA), yang berperan dalam mencegah penyakit jantung koroner, serta kaya akan kalsium dan vitamin B12. Selain itu, jejak karbon mereka paling rendah dibandingkan dengan sumber makanan hewani lainnya," ujar peneliti dalam jurnal tersebut.
Namun, saat ini, tiga perempat dari hasil tangkapan ikan laut tersebut diolah menjadi tepung ikan dan minyak ikan, produk yang sebagian besar digunakan untuk budidaya ikan dan umumnya diakses oleh konsumen berpenghasilan tinggi.
Baca juga : Dokter: Gangguan Kepribadian Narsisistik Meningkatkan Risiko Depresi
Para peneliti menjelaskan bahwa perubahan pola makan yang direkomendasikan ini dapat memberikan manfaat besar bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, di mana jenis ikan ini tersedia dengan harga terjangkau dan berlimpah, serta di mana beban penyakit seperti penyakit jantung sangat tinggi.
Dalam analisis mereka, para peneliti merancang empat skenario berbeda berdasarkan proyeksi konsumsi daging merah pada tahun 2050 di 137 negara dan data historis penangkapan ikan laut.