Kemenhub Sediakan Layanan Transportasi Udara Optimal bagi Jamaah Calon Haji
Jakarta, 26/5 (jakartaterkini) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan para pemangku kepentingan di sektor penerbangan siap memberikan pelayanan optimal dalam transportasi udara bagi jamaah calon haji tahun 2023.
"Dukungan kami diberikan kepada Kementerian Agama sebagai sektor yang memimpin penyelenggaraan ibadah Haji. Kami bertujuan untuk memberikan pelayanan transportasi udara yang aman, terjamin, dan nyaman bagi jamaah calon haji," ujar Eka Putu Cahyadi, Direktur Angkutan Udara di Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, dalam media briefing di Gedung Kemenhub Jakarta, Jumat, seperti dikutip dari keterangan resmi.
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan berbagai upaya untuk memperlancar penyelenggaraan haji 2023 melalui pelayanan transportasi udara, termasuk persiapan sarana dan prasarana transportasi udara serta penyiapan personel yang bertugas menjaga keselamatan, keamanan, dan pelayanan transportasi udara bagi calon jamaah haji.
Pada tahun 2023 ini, telah disiapkan 13 bandara embarkasi dan debarkasi haji, serta enam bandara embarkasi antara.
"Eka Putu menjelaskan bahwa salah satu penambahan embarkasi yang baru adalah Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati. Persiapan untuk hal ini telah dilakukan sejak jauh hari," ucapnya.
Ia juga menyatakan bahwa pada haji tahun 2023, sekitar 30 persen dari calon jamaah haji adalah lansia. Oleh karena itu, Kemenhub telah berkoordinasi dengan operator bandara dan maskapai untuk memberikan pelayanan yang ramah kepada lansia.
"Eka Putu menambahkan, Calon haji lansia menjadi salah satu fokus utama pelayanan kami."
Sementara itu, M. Mauludin, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, menjelaskan bahwa Kemenhub, melalui para inspektur DKPPU dan kantor otoritas bandara, telah melakukan pengawasan transportasi udara melalui ramp check di 13 bandara embarkasi haji sejak tanggal 27 Februari 2023, untuk memastikan keselamatan penerbangan.
Pengawasan tersebut meliputi pemeriksaan dokumen yang wajib ada di pesawat udara, pemantauan masalah dan perbaikannya, pemantauan pelaksanaan perawatan rutin/berkala yang wajib dilakukan, serta pemeriksaan kondisi umum pesawat pada setiap kedatangan dan keberangkatan.
"Hingga tanggal 25 Mei, telah dilakukan 17 inspeksi (ramp check) dengan hasil nol temuan pada 14 pesawat yang diperiksa. Artinya, seluruh pesawat yang telah menjalani ramp check dinyatakan laik terbang," kata Mauludin.
Adapun maskapai penerbangan yang ditunjuk oleh pemerintah melalui Kementerian Agama untuk melayani angkutan haji tahun 2023 adalah Garuda Indonesia dengan 14 pesawat dan Saudi Arabian Airlines dengan 10 pesawat sebagai penerbangan niaga tidak berjadwal (charter).
Garuda Indonesia akan melayani embarkasi di Aceh, Medan, Padang, Jakarta (Pondok Gede), Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan Lombok. Sementara itu, embarkasi Saudi Arabian Airlines berada di Batam, Palembang, Jakarta (Pondok Gede), Jakarta (Bekasi), Kertajati, dan Surabaya.
Kedua maskapai tersebut akan melayani total 221.000 calon jamaah haji, yang merupakan kuota jamaah haji tahun 2023. Sebanyak 537 kloter akan diberangkatkan dari Indonesia, dengan Garuda Indonesia melayani 287 kloter dan Saudi Arabian Airlines melayani 250 kloter.
Selain itu, Kemenhub, melalui Ditjen Perhubungan Udara, juga telah memberikan izin penerbangan untuk kloter kuota tambahan terkait rencana penambahan kuota haji pada tahun 2023.
Jadwal penerbangan jamaah calon haji terbagi menjadi empat gelombang, yang terdiri dari dua gelombang keberangkatan dan dua gelombang kedatangan. Gelombang I adalah pemberangkatan menuju Madinah (24 Mei-7 Juni 2023) dan gelombang II adalah pemberangkatan menuju Jeddah (8 Juni-22 Juni 2023).
Sedangkan untuk pemulangan, gelombang I adalah pemulangan dari Jeddah (4 Juli-18 Juli 2023) dan gelombang II adalah pemulangan dari Madinah (19 Juli-3 Agustus 2023).
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor : Agus Salim
Bagikan
