JAKARTATERKINI.ID - Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Permata Depok, Dr. Agnes Tri Harjaningrum, MSc, SpA, menyoroti pentingnya dukungan keluarga dalam pemberian ASI kepada anak.
Agnes mengungkapkan, "Kurangnya dukungan dari pasangan dan keluarga, bersama dengan mitos yang masih diyakini masyarakat, dapat membuat ibu kehilangan rasa percaya diri, mengalami tekanan, dan kurang mendapat dukungan untuk kesehatan mentalnya. Hal ini dapat menghambat program ASI eksklusif."
Baca juga : GoTo Perluas Kolaborasi dengan Google Cloud untuk Tingkatkan Asisten Suara "Dira"
ASI eksklusif diakui sebagai faktor penting bagi kesehatan anak, menentukan status gizi mereka di masa depan. Agnes menekankan bahwa dibandingkan dengan susu formula, ASI merupakan zat gizi utama yang ideal untuk diberikan pada masa awal kelahiran.
Meskipun ASI dianggap terbaik, Agnes menyadari bahwa tidak semua ibu dapat memberikan ASI dengan mudah. Beberapa kondisi, seperti penggunaan obat tertentu, pendarahan pascapersalinan, atau penyakit menular, dapat menjadi hambatan.
Agnes menjelaskan kompleksitas permasalahan pemberian ASI di Indonesia, mencakup kurangnya dukungan suami dan keluarga, kurangnya pengetahuan ibu, dan kepercayaan turun temurun yang tidak selalu benar. Ia menyoroti kasus ibu yang merasa sendirian tanpa dukungan suami atau keluarga, yang dapat menyebabkan stres dan menghambat produksi ASI.
Baca juga : Dr. Bambang Dwiputra Mendorong Pemeriksaan Kesehatan Rutin untuk Kendalikan Penyakit Jantung
Sindrom ASI kurang juga sering terjadi, di mana ibu merasa ASI-nya kurang, dan tekanan dari keluarga untuk menggunakan susu formula muncul terlalu cepat. Agnes menekankan bahwa situasi ini normal selama tidak ada risiko kesehatan bagi bayi.
Ibu yang bekerja, terutama di sektor tenaga produksi, sering menghadapi kendala dalam memberikan ASI secara optimal. Agnes berharap pemerintah dapat lebih tegas dalam menegakkan aturan yang mendukung ibu menyusui, termasuk pemberian cuti selama tiga bulan bagi ibu yang bekerja. Tujuannya adalah menciptakan masa depan yang lebih baik untuk ibu dan anak.