JAKARTATERKINI.ID - Sedikitnya dua orang tewas, termasuk satu calon independen yang berafiliasi dengan partai Tehreek-e-Insaf (PTI) Pakistan yang dipimpin oleh mantan PM Imran Khan yang dipenjara. Kedua korban meninggal dan sembilan lainnya terluka dalam kekerasan terkait pemilu di Pakistan, menurut polisi.
Rehan Zeb Khan, seorang kandidat dari distrik suku Bajaur di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, ditembak mati oleh orang tak dikenal saat berkampanye, demikian Kepala Polisi Rasheed Khan kepada awak media. Dalam penembakan tersebut, tiga orang lainnya juga mengalami luka.
Baca juga : Putin Siap Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Kali Kelima
Sementara itu, korban tewas lainnya adalah seorang pemimpin partai politik nasionalis dari Partai Nasional Awami (ANP). Korban ditembak mati selama serangan terhadap kantor partai di distrik Chaman, Provinsi Balochistan yang berbatasan dengan Afghanistan, kata polisi.
Dalam serangan tersebut, petugas partai lainnya juga mengalami luka, ungkap Presiden ANP Balochistan, Asghar Achakzai. Di tempat lain, penyerang tak dikenal melemparkan granat ke kantor Partai Rakyat Pakistan (PPP) di ibu kota Balochistan, Quetta, dan melukai lima orang.
Insiden ini merupakan kejadian terbaru dalam serangkaian aksi kekerasan di seluruh wilayah menjelang pemilu pada 8 Februari.
Baca juga : Gempa Myanmar Renggut Lebih Banyak Korban, Junta Tak Goyah Gelar Pemilu
Sebelumnya, sebuah rapat umum PTI di distrik Sibi, Provinsi Balochistan, pada Selasa, juga menjadi target bom yang menewaskan empat orang, termasuk tiga anggota partai. Seorang politisi juga tewas, dan sejumlah lainnya terluka dalam bentrokan bersenjata antara pendukung PPP dan partai Muttehida Quami Movement di ibu kota komersial Karachi pekan lalu.
Rapat umum dan kantor sejumlah partai di berbagai wilayah di Pakistan diserang dalam beberapa pekan terakhir menjelang pemilu Februari mendatang.