JAKARTATERKINI.ID - Doktor Ilmu Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Dr. apt. Nanang Yunarto, M.Si., menemukan bahwa tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb) memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar lemak dalam darah atau kolesterol.

Nanang Yunarto menjelaskan bahwa efek penurunan kadar lemak dalam darah ini disebabkan oleh kandungan katekin yang terdapat dalam daun gambir. Kolesterol tinggi dan lemak darah dapat menjadi pemicu serius penyakit kardiovaskular dan jantung koroner.

"Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2022, penderita kolesterol di Indonesia mencapai 28 persen dari total jumlah penduduk. Saat ini, pengobatan kolesterol melibatkan penggunaan obat-obatan kimia, seperti golongan statin, yang dapat berisiko menimbulkan efek samping jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang," katanya. 

Dalam penelitiannya, Nanang Yunarto melakukan uji klinik terhadap fraksi etil asetat daun gambir dalam bentuk tablet salut selaput. Produksi tablet salut selaput fraksi etil asetat daun gambir dilakukan pada skala produksi menggunakan fasilitas industri yang memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOTB) di PT Deltomed Laboratories.

"Hasil uji klinik menunjukkan bahwa kombinasi simvastatin 10 mg dan dua tablet salut selaput fraksi etil asetat daun gambir (dosis 1.000 mg) memberikan hasil terbaik dalam menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL (Low Density Lipoprotein), dan meningkatkan kadar HDL (High Density Lipoprotein)," katanya. 

Dari segi keamanan, penggunaan tablet ini dianggap aman selama 12 minggu, tidak memengaruhi fungsi organ vital, dan tidak menunjukkan efek samping merugikan pada pasien. Dengan temuan ini, gambir berpotensi sebagai alternatif alami yang efektif dan aman untuk menangani masalah lemak darah tinggi.

Fraksi ekstrak daun gambir dianggap sebagai produk herbal fitofarmaka yang menjanjikan dan dapat menjadi alternatif yang efektif serta aman untuk menangani masalah lemak darah tinggi.