JAKARTATERKINI.ID - PT MRT Jakarta (Perseroda) sedang melakukan kajian efisiensi energi terkait penggunaan sistem ventilasi panas dan pendingin ruangan (heating, ventilation, and air conditioning/ HVAC) di lingkungan transportasi publik mereka.
Baca juga : Legislator Soroti Sampah yang Merusak Pompa Penanggulangan Banjir
Christoforus Deberland, Kepala Departemen Pemeliharaan Bangunan Rel Kereta Api, menjelaskan bahwa kajian tersebut melibatkan tindakan tanpa biaya, jangka menengah, dan jangka panjang. MRT Jakarta saat ini telah mengadopsi mesin pendingin (chiller) dengan pengendali kecepatan variabel (variable speed drives/VSD) untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
Untuk jangka menengah dan jangka panjang, MRT Jakarta berencana menggunakan sistem pendingin ruangan (AC) dengan teknologi inverter guna efisiensi energi yang lebih baik.
Baca juga : Lima Rekomendasi Wisata Akhir Pekan di Jakarta
"Untuk jangka pendek, kami menerapkan tindakan tanpa biaya dengan mengatur semua AC pada suhu 25 derajat Celsius," jelasnya. Pengaturan suhu ini diharapkan dapat menghemat penggunaan listrik sesuai standar minimum pelayanan (SPM) berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 95 Tahun 2019.